Pemulihan Gempa Cianjur, Tim Medis Pertamedika IHC Menangani Keluhan Kesehatan Warga
jpnn.com, CIANJUR - Tim medis PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC) melayani pemeriksaan kesehatan sejumlah masyarakat di posko pengungsian yang berada di Kampung Tungilis Wetan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pada hari ke-4 pascagempa bumi menguncang Cianjur, warga banyak mengeluhkan nyeri kepala (Myalgia cephalgia).
Corporate Secretary Pertamedika IHC Nerisa Pitrasari mengungkapkan pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat korban gempa mengenai cara menjaga kesehatan selama di pengungsian serta memberikan sejumlah obat-obatan ringan bagi mereka yang memerlukan.
“Keluhan nyeri kepala umumnya disebabkan kurang istirahat, perasaan stres dan takut dengan gempa,” ungkap Nerisa Pitrasari.
Nerisa menyampaikan Pertamedika IHC bersama dengan BUMN lainnya sudah menyiapkan beberapa titik posko pengungsian serta menyediakan berbagai bantuan sembako maupun sarana dan fasilitas untuk membantu masyarakat yang harus hidup sementara di luar rumahnya.
Tak hanya layanan kesehatan, namun juga tersedia dapur umum untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.
Namun demikian, kondisi hujan juga mengguyur Cianjur sehingga kualitas istirahat warga di posko pengungsian terganggu dan tidak nyaman.
Akibat curah hujan pada beberapa hari mendatang, tim medis mewaspadai penyakit yang akan timbul, di antaranya penyakit kulit, diare, ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut, dan batuk pilek.
Pertamedika IHC menerjunkan tim medis untuk melayani pemeriksaan kesehatan warga korban gempa Cianjur di posko pengungsian
- Anggota Komisi VI DPR: Nicke Bawa Banyak Kemajuan Bagi Pertamina
- Pelita Air & Ditjen EBTKE Berkolaborasi Wujudkan Bandara Pondok Cabe Ramah Lingkungan
- Perjalanan Hidup Jenderal Multitalenta Iwan Bule, dari Sepak Bola ke Pertamina
- Yuk, Transaksi di MyPertamina, Ada Puluhan Promo Spesial Hingga Akhir Tahun
- Tip Menjaga Kesehatan Mata dari Paparan Layar Komputer
- Kinerja Meningkat, Laba Konsolidasi BUMN Tembus Rp 292 Triliun