Pemusnahan Ladang Ganja Di Batas Konflik
Lokasi Sulit, Terpaksa Minum Air Sungai
Rabu, 15 Mei 2013 – 07:11 WIB
Petugas BNN dan Polda NAD tidak perlu berjalan jauh dari tempat pemberhentian mobil, karena ladang ganja yang akan dimusnahkan itu hanya terletak sekira 10 meter dari samping jalan. Selain memiliki tanaman ganja dengan tinggi dua sampai tiga meter, ladang ganja dengan luas sekira 2,5 hektar itu juga memiliki tanaman ganja dengan tinggi 20-50cm serta bibit yang baru disemaikan. “Sehingga tiap tiga bulan, ladang ganja ini bisa dipanen. Dan dapat menghasilkan kurang lebih 2.500kg ganja kering,” ungkap Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Benny Mamoto.
Anang kemudian langsung memerintahkan anggotanya untuk berjajar dan mencabut tanaman ganja dengan akar-akarnya. Hasil pencabutan tersebut, langsung dikumpulkan menjadi tujuh tumpukan dengan tinggi sekira empat meter dan langsung dibakar. “Karena ini di daerah terpencil, kita belum bisa mengetahui siapa pemiliknya (ladang ganja). Tapi kita akan terus menyelidiki siapa pemilik ladang-ladang ganja ini,” tutup Anang.
Saat pembakaran, semua yang hadir diwajibkan untuk memakai masker dan menghindari kepulan asap dari pembakaran barang haram tersebut. Hal ini bertujuan agar, orang-orang yang ikut pemusnahan ini tidak terkena efek dari ganja, yakni efek halusinogen.
Selesai pembakaran, semua petugas kembali ke titik pertemuan dan Anang langsung meninggalkan lokasi untuk kembali ke Jakarta sekira pukul 10.00 WIB. Sepeninggal jenderal bintang tiga itu, anggota BNN tersisa kemudian di pimpin Benny untuk lanjut ke lokasi kedua di bagian selatan titik pertemuan. Dengan jarak tempuh sekira satu setengah jam sampai di ujung jalan dengan menggunakan mobil cc besar dan dilanjutkan dengan jalan kaki selama kurang lebih dua jam.
NANGROE Aceh Darussalam (NAD) merupakan salah satu daerah penghasil ganja. Hal ini dikarenakan, ganja produksi NAD dikatakan merupakan ganja terbaik
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408