PENA 98: Jangan Serahkan Indonesia ke Tangan Orang Berlumuran Darah

"Tuan-tuan tanah, yang mengkooptasi lahan negara dan menguasainya untuk kepentingan pribadi tidak layak menjadi capres di negeri ini. Kami yakin, ketika seorang tuan tanah dibiarkan menjadi pemimpin di Indonesia,maka ketamakan dan kehausannya akan harta dan kekuasaan akan semakin merajalela," katanya.
Lebih lanjut Fendy juga mengatakan kontestasi politik pada pilpres kali ini sejatinya pertarungan politik masa lalu dan masa kini. Masa lalu menampilkan orang yang terkait erat dengan keluarga pemimpin di masa Orde Baru.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo: Keluarga Korban Penculikan Seharusnya Tolak Jokowi
Sementara masa kini adalah generasi milenial yang anti terhadap korupsi dan kolusi, generasi yang anti menghalalkan segala cara demi kekuasaan.
"PENA 98 DKI Jakarta bersepakat tetap mendukung calon presiden dan wakil presiden yang bukan bagian dari masa lalu, bukan pelanggar HAM dan tidak bagian dari Keluarga Cendana. Calon yang kami usung mempunyai komitmen terhadap cita-cita perjuangan kami dalam agenda reformasi 98. Yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin," pungkas Fendy. (gir/jpnn)
PENA 98 menyatakan jangan sampai masa depan bangsa Indonesia diserahkan ke tangan orang yang berlumuran darah saudaranya sendiri.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Polisi Tembak Penculik Anak Perempuan di Pasar Rebo, Tuh Pelakunya
- Anak Perempuan Diduga Diculik di Pasar Rebo, Polisi Periksa CCTV
- 2 Bocah Perempuan Diculik Pria yang Berkenalan Lewat Game Online, Satunya Dicabuli
- Prabowo Bakal Keluarkan Keppres Pemulihan Pelanggaran HAM Berat
- Perampok WNA Ukraina yang Ditangkap di Bali Ternyata Bule Rusia, Begini Kronologinya
- Begini Kronologi Penculikan Anak di Bekasi