Penambahan Aparat Dan Blokir Internet Tak Akan Pulihkan Papua
"Saya perintahkan agar situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan Papua Barat juga dijaga dan segera dipulihkan. Semua warga negara tanpa kecuali, semuanya, harus dilindungi dan dijaga harkat dan martabatnya."
Pernyataan itu disampaikan Presiden setelah mengadakan rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa anggota Kabinet.
Photo: Kondisi di Jayapura pasca aksi pembakaran. (tribunnews.com)
Para anggota Kabinet yang hadir di antaranya Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Presiden Jokowi, sekali lagi, juga menegaskan ia tak akan memberi ruang kepada pelaku anarkisme dan rasisme.
"Tidak ada toleransi pada perusuh dan pelaku tindakan-tindakan anarkistis."
"Saya juga, saya ulang lagi, memerintahkan kepada aparat keamanan untuk bertindak secara tegas kepada siapapun yang melakukan tindakan rasialis dalam bentuk apapun."
Presiden Indonesia ke-7 ini menyampaikan keyakinannya bahwa warga Papua adalah warga yang mencintai perdamaian, dan cinta kepada Indonesia.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati