Penambahan Foto SIM Perlu Untuk Identifikasi Pelaku Teror di Australia

"Saya pikir kita semua harus menerima bahwa kebebasan sipil kita dari waktu ke waktu bukanlah seperti dahulu kala yakni untuk melindungi keselamatan publik -jadi apapun yang akan membantu pihak berwenang dalam mencegah dan mengidentifikasi pelaku serangan akan menjadi berita baik untuk New South Wales," sebut Berejiklian.
"Pada akhirnya, apa yang paling penting adalah keamanan publik. Saya pikir semua warga mengharapkan kami untuk tidak memiliki kebijakan penyesalan yang tak ingin kami lihat kembali secara tragis dan mengatakan 'apa yang seharusnya bisa kami lakukan untuk mencegah itu terjadi’.”
"Saya mengemban tanggung jawab itu dengan sangat serius sebagai Menteri Utama, saya tidak ingin ada penyesalan," katanya.
Berejiklian menunjukkan bahwa tingkat penanganan teror ditetapkan pada status kemungkinan -"Tanpa khawatir itu ‘mungkin’ bukan ancaman.”
Negara bagian dan teritori lain di Australia telah memberi isyarat bahwa mereka secara luas mendukung gagasan tersebut.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengatakan bahwa teknologi pengenalan wajah bisa digunakan di tempat umum seperti mal dan bandara untuk membantu mengidentifikasi dengan cepat orang-orang yang dicurigai melakukan terorisme.
"Ini hanya masalah penggunaan teknologi, bersikap proaktif, tidak berpuas diri, bertekad tanpa henti untuk menjaga agar warga Australia tetap aman," kata Turnbull.
Ia mengecilkan risiko data dari sistem yang diretas.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia