Penambahan Kuota BBM Bukan Solusi
Sabtu, 28 April 2012 – 21:11 WIB
PALANGKA RAYA –Alasan pemerintah provinsi bahwa terjadinya antrean panjang untuk mendapatkan BBM di SPBU belakangan ini lantaran berkurangnya kuota BBM Kalteng tak sepenuhnya benar. Antrean yang didominasi oleh para pelangsir tersebut sebenarnya dipicu oleh harga BBM subsidi dan nonsubsidi yang berbeda jauh.
“Antrean akan tetap terus terjadi meskipun kuota BBM ditambah. Karena selisih harga BBM subsidi dengan nonsubsidi masih sangat jauh. Sehingga banyak oknum yang memanfaatkan hal itu,” kata anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalteng, RYM Soebandi, seperti diberitakan Kalteng Pos (Grup JPNN).
Baca Juga:
Untuk itu, solusi yang dilontarkannya adalah pembuatan harga premium yang mengikuti perkembangan minyak dunia. Jika tidak, lanjut dia, pelangsir atau oknum yang dinilai dia memanfaatkan momen, akan terus terjadi, lantaran perbedaan harga yang membawa keuntungan.
“Kalau bensin bersubsidi dengan non subsidi selisih harganya Rp 2.000 misalnya, pelangsir kan memilih beli bensin nonsubsidi dan dijualnya, kan lumayan untungnya,” ungkap RYM Soebandi.
PALANGKA RAYA –Alasan pemerintah provinsi bahwa terjadinya antrean panjang untuk mendapatkan BBM di SPBU belakangan ini lantaran berkurangnya
BERITA TERKAIT
- 8 Orang Hilang dalam Kebakaran di Glodok Plaza, Berikut Identitasnya
- 2 Bulan Buron, Pelaku Pencurian di TSM Parit di Banyuasin Ditangkap
- Sinergi Sosial Tingkatkan Kesehatan dan Semangat Belajar Anak NTT
- Status Masih Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan 1.000 Meter
- Wanita Kasir Diskotek Hilang dalam Musibah Kebakaran di Glodok Plaza
- Sesal Bupati Blora Soal Bentrokan PP vs GRIB Jaya: Kami Ingin Aman & Kondusif