Penambahan Pasien Positif Covid-19 di Jabar dan Jateng Lebih Rendah dari Temuan Kemarin
jpnn.com, JAKARTA - Update 22 Mei menyatakan bahwa masih terdapat penambahan pasien positif coronavirus disease (COVID-19) di Jawa Barat (Jawa Barat) dan Jawa Tengah (Jateng), meskipun tidak tinggi.
Data COVID-19 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Jabar terdapat penambahan pasien positif 40 orang. Sementara itu, penambahan pasien positif di Jateng sebanyak 17 orang.
Mengacu data, penambahan pasien positif di Jabar dan Jateng ini mengalami penurunan jika dibandingkan temuan Kamis (21/5) kemarin pukul 12.00 WIB.
Kala itu, di Jabar penambahan kasus pasien positif sebanyak 86 orang dan di Jateng sebanyak 25 orang.
Jika ditelisik selama sepekan, penambahan pasien positif di Jawa Barat hanya sekali di atas 100 orang. Sementara itu, penambahan kasus positif di Jateng tidak pernah menyentuh angka 50.
Dalam sepakan terakhir, penambahan kasus positif di Jabar tertinggi terjadi pada 20 Mei. Kala itu penambahan sebanyak 176 orang.
Di sisi lain, penambahan kasus pasien positif COVID-19 tertinggi dalam sepekan di Jateng, terjadi pada 16 Mei dengan catatan 31 orang.
Secara akumulatif, kasus pasien positif COVID-19 di Jawa Barat tercatat 2002 orang, hingga data Jumat ini pukul 12.00 WIB. Sementara itu, akumulatif pasien positif di Jateng sebanyak 1.234 orang. (mg10/jpnn)
Update 22 Mei menyatakan bahwa masih terdapat penambahan pasien positif coronavirus disease (COVID-19) di Jawa Barat (Jawa Barat) dan Jawa Tengah (Jateng), meskipun tidak tinggi.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya