Penambahan Polwan Tergantung Kemampuan Polri

jpnn.com - JAKARTA - Keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta tambahan personel polisi wanita, direspon Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto menjelaskan bahwa setiap tahun, memang ada pembukaan penerimaan Anggota Polwan.
Menurutnya, perekrutan itu tentu ada kuota dan disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki Polri. "Berapapun yang diterima nanti tentu kita harus lihat hasil seleksinya. Apakah ada percepatan penambahan tergantung kebutuhan dan situasi anggaran di Polri," kata Agus di Mabes Polri, Kamis (13/3).
Selain itu, kata Agus, juga melihat daya tampung tempat pendidikan Polwan tersebut. Saat ini baru ada satu yakni Sekolah Polwan di Ciputat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dijelaskan Agus, animo masyarakat dari waktu ke waktu untuk menjadi Anggota Polri termasuk Polwan semakin bertambah. Polri pun mengapresiasi masyarakat yang berkeinginan masuk polisi. Bahkan, ia menambahkan, Polri sudah melakukan evaluasi proses rekrutmen.
"Sistem rekrutmen kita terbuka dan transparan. Bahkan, kita pernah dapat penghargaan dari pelaksanaan rekrutmen ini," ungkap Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya Presiden SBY mengaku memahami keinginan jajaran Polri yang ingin menambah jumlah personel untuk lebih mengayomi masyarakat. Namun, di sisi lain Presiden mengingatkan, agar Polri tidak melupakan penambahan jumlah Polwan.
Menurutnya, hal itu penting mengingat sifat kejahatan yang makin kompleks saat ini memerlukan proteksi untuk kaum perempuan dan anak-anak. (boy/jpnn)
JAKARTA - Keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta tambahan personel polisi wanita, direspon Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BMH Salurkan Bantuan Pendidikan bagi Anak Yatim Berpretasi
- Wali Kota Agustina Tegaskan Dana Operasional RT & PKK di Semarang Siap Direalisasikan
- Gandeng Babinsa dan Bimaspol, Setya Kita Pancasila Bagikan Makanan Kepada Warga Terdampak Banjir
- Dedi Mulyadi Taksir Kerugian Bencana Bodebek Lebih dari Rp 3 Triliun
- BPOM Temukan Boraks dalam Kerupuk Gendar saat Inspeksi Takjil di Semarang
- SKP Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir