Penambang Pasir di Lebak Dapat Berkah dari Banjir Bandang
jpnn.com, LEBAK - Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, awal tahun 2020 membawa berkah bagi penambang pasir karena bisa menghasilkan pendapatan dengan mudah.
"Kami sekarang mencari pasir itu tidak kesulitan, juga tidak merendam lagi di air sungai," kata Udin, seorang penambang di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Senin (27/1).
Menurut dia, produksi pasir pasca-banjir itu menjadi melimpah dan begitu mudah, karena hanya dengan menggali menggunakan cangkul bisa menghasilkan 5-6 kubik per hari.
Dengan hasil seperti itu, seorang penambang bisa meraup uang sebesar Rp450.000 sampai Rp540.000, dengan harga jual pasir rata-rata Rp90.000/kubik.
"Kami sangat terbantu dengan pendapatan sebesar itu," katanya.
Para penggali sebagian besar menggali pasir di lokasi bantaran aliran Sungai Ciberang.
Samsu, seorang penambang pasir mengaku sejak dua pekan terakhir ini pendapatan ekonomi keluarga relatif lumayan, karena biasanya seharian hanya mendapatkan uang Rp150.000/hari.
Namun, kini pasca-bencana banjir bandang pendapatan penambang pasir bisa mencapai Rp500.000/hari.
Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak awal tahun 2020 membawa berkah bagi penambang pasir karena bisa menghasilkan pendapatan dengan mudah.
- Banjir Bandang di Bangladesh Sudah Menewaskan 52 Orang
- Banjir Bandang di Ternate Menewaskan 16 Warga, 3 Masih Dicari
- Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Ternate, Tujuh Orang Meninggal Dunia
- BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di Luwu Utara dan Tanah Laut
- Banjir Bandang di OKU, 18 Jembatan Gantung Rusak
- Polisi Melarang Pengendara Melintasi Lembah Anai, Ini Rute Alternatif