Penambang Selandia Baru Dipastikan Tewas Semua
Dua Ledakan Kubur 29 Orang
Kamis, 25 November 2010 – 13:11 WIB

MAUT - Para petugas saat masih mencoba melakukan upaya evakuasi, di mulut tambang yang mengalami insiden di Selandia Baru. Foto: PressTV.ir.
Inspektur Polisi Gary Knowles, yang memimpin upaya penyelamatan mengatakan, dirinya sedang berada di lereng gunung tambang Pike River, saat ledakan kedua terjadi sekitar pukul 14.37 kemarin. Ledakan itu berselang lima hari setelah yang pertama pada Jumat (19/11). "Sangat besar dan mematikan," jelasnya.
Baca Juga:
"Berdasar bukti ahli yang dilaporkan kepada saya, kami yakin bahwa tidak ada seorang pun yang selamat dan mereka semua meninggal," jelasnya. Kabar tersebut langsung membuat marah keluarga korban, yang menunggu lama proses pencarian. Otoritas setempat menghentikan proses pencarian setelah gas beracun muncul dari lokasi tambang.
Korban rata-rata berusia antara 17-62 tahun. Mereka berada di dua tambang yang berbeda. Di antara mereka termasuk dua warga Australia, dua warga Inggris, dan seorang warga Afrika Selatan.
Kepala Distrik setempat Tony Kokshoorn menyatakan kecelakaan tersebut merupakan "masa paling gelap" sepanjang sejarah pertambangan di pesisir barat Selandia Baru. Wilayah tersebut merupakan pusat industri tambang untuk tujuan ekspor ke Asia.
GREYMOUTH - Harapan untuk menemukan 29 penambang batu bara Selandia Baru yang dinyatakan hilang setelah terjadi ledakan, dalam kondisi hidup, pupus
BERITA TERKAIT
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas