Penambang Selandia Baru Dipastikan Tewas Semua

Dua Ledakan Kubur 29 Orang

Penambang Selandia Baru Dipastikan Tewas Semua
MAUT - Para petugas saat masih mencoba melakukan upaya evakuasi, di mulut tambang yang mengalami insiden di Selandia Baru. Foto: PressTV.ir.
Inspektur Polisi Gary Knowles, yang memimpin upaya penyelamatan mengatakan, dirinya sedang berada di lereng gunung tambang Pike River, saat ledakan kedua terjadi sekitar pukul 14.37 kemarin. Ledakan itu berselang lima hari setelah yang pertama pada Jumat (19/11). "Sangat besar dan mematikan," jelasnya.

"Berdasar bukti ahli yang dilaporkan kepada saya, kami yakin bahwa tidak ada seorang pun yang selamat dan mereka semua meninggal," jelasnya. Kabar tersebut langsung membuat marah keluarga korban, yang menunggu lama proses pencarian. Otoritas setempat menghentikan proses pencarian setelah gas beracun muncul dari lokasi tambang.

Korban rata-rata berusia antara 17-62 tahun. Mereka berada di dua tambang yang berbeda. Di antara mereka termasuk dua warga Australia, dua warga Inggris, dan seorang warga Afrika Selatan.

Kepala Distrik setempat Tony Kokshoorn menyatakan kecelakaan tersebut merupakan "masa paling gelap" sepanjang sejarah pertambangan di pesisir barat Selandia Baru. Wilayah tersebut merupakan pusat industri tambang untuk tujuan ekspor ke Asia.

GREYMOUTH - Harapan untuk menemukan 29 penambang batu bara Selandia Baru yang dinyatakan hilang setelah terjadi ledakan, dalam kondisi hidup, pupus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News