Penambangan Pasir Laut Marak, Warga Resah
Warga sekitar resah. Sebab, pengerukan pasir laut itu dianggap membahayakan karena dekat dengan lokasi perumahan. ''Kalau dibiarkan, lama-lama rumah warga bisa tenggelam,'' ujar Agoes Irmawanto, warga Desa Duwet, kemarin (18/10).
Menurut dia, penambangan pasir laut itu merusak ekosistem dan menimbulkan abrasi di sekitar pantai. ''Kawasan di sekitar pantai merupakan bentangan yang kelestariannya harus dijaga,'' katanya.
Karena itu, lanjut Agoes, dirinya akan melaporkan penambang pasir laut tersebut ke bupati dan Polres Situbondo. Sebab, aktivitas itu melanggar Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil.
Guna menghentikan penambangan pasir laut liar tersebut, warga sering memprotes. Selain kepada para penambang, protes ditujukan kepada aparat desa. ''Warga mendesak supaya penambangan pasir ilegal itu segera dihentikan,'' ujarnya. Sayangnya, hingga kini, tidak ada tindakan tegas dari pemerintah setempat.
Dia menuturkan, penambangan pasir laut di Dusun Gugur, Desa Duwet, tersebut berlangsung sejak dua tahun. Para penambang umumnya berasal dari luar Situbondo. ''Penambangan biasanya memakai alat berat dan dump truck,'' ujarnya. (bib/abi/dwi/mas)
PENAMBANGAN pasir secara ilegal ternyata sudah menggila di Kabupaten Situbondo. Kawasan sepanjang pantai di Desa Duwet, Kecamatan Panarukan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali