Penampakan Gunung Merapi Pagi Tadi, Ada Awan Panas, Siaga
jpnn.com, BOYOLALI - Gunung Merapi mengalami erupsi yang ditandai dengan kemunculan awan panas dari puncak, pada Kamis (7/1) pukul 08.02 WIB.
Erupsi tercatat dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan berdurasi 154 detik.
Kepala BPPTKG Jogjakarta Hanik Humaida mengatakan, luncuran erupsi mengarah ke Kali Krasak. Tercatat pula tinggi kolom erupsi mencapai 200 meter.
“Kalau melihat jaraknya karena ini tidak teramati. Itu kan tertutup kabut, dari atas kelihatan di pucuknya saja. Kalau melihat durasinya, awan panas guguran jaraknya pendek. Kurang dari 1 kilometer,” katanya seperti dilansir Radar Jogja, Kamis (7/1).
Hanik menduga kemunculan awan panas guguran ini bukan akibat letusan. Berasal dari gundukan kecil di kawah Gunung Merapi. Lalu terjadi erupsi dan menyebabkan kemunculan awan panas.
Terkait erupsi, Hanik memastikan telah terjadi sejak 4 Desember. Tepatnya semenjak kemunculan awal lava pijar.
Kondisi lelehan lava pijar masih terpantau setiap harinya.
“Ada lava pijar itu sudah erupsi, sejak 4 Desember sudah disebut erupsi. Kalau dari laporan pos pengamatan, (erupsi Kamis pagi) luncuran ke arah barat daya atau Kali Krasak,” katanya.
Warga melaporkan adanya hujan abu dari Gunung Merapi, di wilayah Boyolali Jawa Tengah.
- Gunung Ibu Erupsi 2 Kali, Lontarkan Abu Setinggi 500 Meter
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter
- TNI AD Kerahkan Ratusan Personel untuk Membantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 600 Meter