Penampilan Perdana, Pidato Baca Teks
Kamis, 29 Oktober 2009 – 07:27 WIB
![Penampilan Perdana, Pidato Baca Teks](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir29102009/img29102009532311.jpg)
Wapres Boediono didampingi Menpora Andi Mallarangeng dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, memberikan penghargaan kepada pemuda berprestasi pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 tingkat nasional di Banten, Rabu (28/10). (foto:yan cikal/radar banten)
BANTEN-- Inilah penampilan perdana Boediono di depan publik setelah dilantik menjadi wakil presiden. Dia muncul di lapangan Kantor Pemerintahan Provinsi Banten di Serang, menjadi inspektur upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-81, kemarin.
Penampilannya tetap kalem dan penuh senyum. Tak banyak komentar yang dilontarkan. Bahkan, saat pidato Boediono tak berbicara di luar konteks naskah. Begitu naik ke mimbar, ajudan langsung menyodorkan naskah pidato yang disusun staf khusus.
Dalam pidato tersebut, Boediono mengupas makna persatuan pemuda sejak zaman kolonialis hingga kini. Seakan ingin melepaskan stereotip neolib yang dilekatkan lawan-lawan politiknya pada pemilu presiden, mantan gubernur Bank Indonesia tersebut memaknai Sumpah Pemuda sebagai momentum kemerdekaan dari penguasaan asing di bidang ekonomi.
Karena sepanjang berpidato sekadar membaca naskah yang disiapkan, Boediono sama sekali tidak menyebut Banten, tempat acara itu berlangsung. Dalam pidato lima belas menit tersebut, dia tidak memberikan ucapan selamat kepada tujuh pemuda berprestasi yang menerima penghargaan di acara itu. Namun, gaya kalem tetap membuat tokoh kelahiran Blitar itu disambut meriah. (noe/tof)
BANTEN-- Inilah penampilan perdana Boediono di depan publik setelah dilantik menjadi wakil presiden. Dia muncul di lapangan Kantor Pemerintahan Provinsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan