Penampilan Trio Brazil Semen Padang FC Disorot

Penampilan Trio Brazil Semen Padang FC Disorot
Para pemain Semen Padang FC. Foto: dok.JPNN

Fernando Chagas, yang diharapkan menganti posisi Yu Hyun Koo sebagai motor penggerak lini tengah, juga belum memperlihatkan sesuatu yang istimewa sebagai seorang legiun asing. Untuk menjaga kedalaman sebagai seorang gelandang breaker, Fernando memang cukup bagus, tapi dengan statusnya sebagai seorang pemain asing, porsi dan tugasnya dalam tim tidak hanya menjadi penggangu serangan lawan, seharusnya dia juga mampu mem-build up serangan. 

Sayangnya, selama di PGK, ZFernando baru mampu memperlihatkan kontribusi dalam pertahanan, belum untuk penyerangan. Hal itu terbukti, pemain bernomor 30 itu belum membukukan satu assist pun untuk Semen Padang FC. Dia hanya sekali melepaskan tendangan ke arah gawang kontra PON Kaltim yang ketika itu tendangannya masih membentur tiang gawang.

Sorotan palig tajam sudah pasti mengarah kepada Taffarel sebagai juru gedor Kabau Sirah. Sepanjang PGK, Semen Padang hanya membukukan dua gol, yang masing-masing dicetak M Nur Iskandar dan Irsyad Maulana dari hadiah tendangan penalti. 

Sementara Taffarel tidak memperlihatkan kontribusi apapun untuk tim, baik itu dalam permainan maupun dari sisi gol. Bahkan, dua kali diturunkan sebagai starter, Taffarel tidak pernah bermain sampai 90 menit.

Pertandingan pertama, Taffarel hanya bermain selama 58 menit sebelum digantikan Adi Nugroho. Bahkan, dipertandingan kedua, penyerang berpaspor Brazil itu justru hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Di pertandingan terakhir, Taffarel juga hanya dimainkan selama 45 menit, sebelum babak kedua digantikan lagi oleh Adi. 

Uniknya lagi, Semen Padang selalu kalah, jika Taffarel dipasang sebagai starter dan mampu menang tanpa kehadirannya, hal itu jelas menjadi bukti kurangnya kontribusi pemain bernomor punggung 8 itu terhadap permainan tim.

Selain penampilan trio asing yang kurang meyakinkan, beberapa pemain lokal yang baru direkrut manajemen juga belum mampu menunjukkan kapasitasnya. Defri Riski yang diharapkan sebagai pengganti Hendra Adi Bayauw juga belum menunjukkan penampilan yang meyakinkan. Bukan hanya itu, matan pemain Mitra Kukar itu bahkan menerima kartu merah di pertandingan pembuka kontra Persiba. 

Kemudian, Riko Simanjuntak. Meski memiliki kecepatan yang sangat dibutuhkan Kabau Sirah, tapi krossing yang dilepaskannya seringkali tidak menemukan rekannya di dalam kotak penalti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News