Penanda Baru dengan Taman Tertinggi di Jagat
Kamis, 08 Desember 2011 – 23:03 WIB
Fujimoto pun mengklaim bangunan itu sebagai 'oase' yang coba dia jadikan sebagai simbol semangat Asia Timur pada Abad 21. Proyek Taiwan Tower terdiri dari dua bagian utama. Yakni, bagian bangunan dari kerangka baja dan taman di atap gedung. Desainnya terinspirasi dari Pohon Banyan di Taiwan.
Bangunan labirin dari tiang-tiang didesain menjadi ruang terbuka semi-outdoor. Sedangkan taman dibuat seperti mengapung di angkasa. Taman itu merupakan kelanjutan dari program penghijauan pemerintah Taiwan. Bangunan tersebut dipuji karena visi lingkungan hidupnya. Fujimoto berharap Taiwan Tower akan menjadi model arsitektur hijau untuk generasi masa depan.
Sebuah sistem energi terbarukan akan digunakan untuk menyuplai listrik pada bangunan tersebut. Sementara itu, fasilitas sistem tadah hujan dan panel tenaga matahari dipakai untuk menghasilkan air panas.
Struktur bangunan tersebut akan disusun dengan tiang-tiang besi berdiameter 800 milimeter. Proyek bangunan itu diperkirakan selesai pada 2017. Total anggaran proyek itu mencapai NTD 6,59 miliar (sekitar Rp 1,98 triliun).
TAIPEI - Gedung tertinggi ketiga di dunia, Taipei 101, kelak bukan lagi menjadi satu-satunya ikon atau tetenger Taiwan di mata dunia internasional.
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan