Penanganan Anak Jalanan Rawan Politisasi
Sabtu, 08 Desember 2012 – 06:00 WIB
Sosiolog lainnya dari Unhas, Dr HM Darwis, MA DPS, mengatakan bahwa persoalan anjal telah masuk pada studi kasus sosial kemasyarakatan yang cukup meresahkan. “Karena mereka sekarang ini sudah sangat mengganggu pengguna jalan,” tegas Darwis.
Darwis kemudian memetakan faktor pemicu fenomena anjal di Makassar menjadi tiga bagian. Pertama, karena kemiskinan. Kedua, karena mentalitas yang rendah. Lalu ketiga, akibat program kerja pemerintah yang tidak berjalan dengan baik.
“Ciri khas kota berkembang salah satunya adalah adanya golongan masyarakat yang tidak beruntung. Akibat dinamika persaingan yang kompetitif dan individualistik yang makin tinggi membuat mereka yang memiliki keterampilan pas-pasan menjadi tak berdaya, akhirnya beralih menjadi pengamen, anjal, atau pun “Pak Ogah” untuk mendapatkan uang dengan mudah,” lugas Darwis.
Solusi terbaik dari persoalan ini, kata Darwis, pemerintah harus menggenjot sektor industri. Membuka kemudahan investasi sehingga investor dengan mudah mengembangkan bisnisnya. Pada akhirnya, akan berimplikasi pada keterbukaan lapangan kerja.
MAKASSAR – Penanganan anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) di kota ini panas-panas tahi ayam. Hanya bergairah jika menjelang
BERITA TERKAIT
- Bhabinkamtibmas Polsek Senapelan Sampaikan Pesan Damai Pilkada 2024 ke Rumah-Rumah Warga
- Polres Rohul Gelar Doa Bersama, Jalin Ukhuwah dan Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada
- AKBP Kurnia Ajak Ulama dan Santri Jaga Keamanan-Ketertiban Jelang Pilkada di Meranti
- Alhamdulillah, Korban Kebakaran Pasar Karangkobar Terima Klaim Asuransi
- Kapolres Banyuasin Ajak Masyarakat Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024
- Sosialisasi di Ciawi, Rudy-Jaro Ade Bagikan Makan Gratis dan Berziarah