Penanganan Covid-19, Publik Lebih Puas Kepada Pemda Ketimbang Pemerintah Pusat
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan angka kepuasan publik kepada pemerintah di tengah pandemi Covid-19 ialah 58,6 persen. Namun, ini bukanlah tingkat kepuasan yang ditujukan publik kepada pemerintah pusat saja.
“Karena 58,6 persen ini adalah kepuasan publik yang ditujukan kepada seluruh pemerintahan, dari pemerintah pusat, pemerintah daerah sampai ke RT-RW,” kata Dedi dalam diskusi Menanti Perombakan Kabinet yang disiarkan virtual oleh salah satu stasiun radio swasta, Sabtu (4/7).
Dedi menambahkan kalau dipisahkan klasternya, maka kepuasan yang ditujukan ke pemerintah pusat hanya 32,5 persen dari 58,6 persen itu.
“Sementara, kepuasan tertinggi ditujukan kepada pemerintah daerah 41,9 persen,” ujar Dedi.
Disusul kepuasan kepada petugas RT RW 16 persen, pemerintahan desa 3,4 persen, pemerintah kecamatan enam persen, pemerintah kabupaten paling rendah yakni 0,2 persen.
“Ini adalah angka yang muncul dari riset kami berkaitan dengan kinerja pemerintah di masa pandemi saja,” ujarnya.
Survei dilakukan 8-25 Juni 2020, melibatkan 1350 responden di 135 desa pada 30 provinsi di Indonesia. Survei ini dilakukan sebelum keluarnya video kemarahan Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Istimewa.(boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan angka kepuasan publik kepada pemerintah di tengah pandemi Covid-19 ialah 58,6 persen.
Redaktur & Reporter : Boy
- Bea Cukai Cegah Peredaran Rokok Ilegal di Jabar Lewat Langkah Kolaboratif dengan Pemda
- Survei TBRC: Tri Adhianto-Harris Bobihoe Diprediksi Menang di Pilwalkot Bekasi
- BNPB Imbau Pemerintah Daerah Siap Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi Basah
- Bea Cukai dan Pemda Bersinergi, Kembangkan Industri Hasil Tembakau di Jawa Timur
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Mendes Yandri Susanto Minta Pemda Petakan Wilayah untuk Memaksimalkan Potensi Desa