Penanganan Covid-19: Surplus Perdagangan dari AS, Tetapi Defisit dengan China

Penanganan Covid-19: Surplus Perdagangan dari AS, Tetapi Defisit dengan China
Aktivitas petani di masa pandemi Covid-19. Sepanjang periode Januari-April 2021, ekspor terbesar Indonesia adalah ke Tiongkok dengan nilai USD 3,93 miliar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menilai pemulihan ekonomi Indonesia makin jelas terlihat di tengah pandemi Covid-19 ini, terutama dari catatan surplus perdagangan yang mencapai USD 2,19 miliar per April 2021.

Jika melihat dari mitra dagang, Indonesia menikmati surplus perdagangan dengan Amerika Serikat hingga USD 1,2 miliar.

"Pemerintah optimistis kondisi perekonomian Indonesia akan terus mengalami perbaikan yang signifikan," kata Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan Sulendrakusuma dalam siaran pers yang diterima, Senin (24/5).

Selain surplus perdagangan dengan Amerika, Indonesia juga menikmati surplus perdagangan dari Filipina (USD 554 juta) dan India (USD 439,9 juta).

Namun, dengan beberapa negara lain mengalami defisit. Seperti dengan Tiongkok (USD 652,1 juta), Australia (USD 418,3 juta), dan Thailand (USD 248,1 juta).

Panutan memerinci, surplus perdagangan Indonesia tidak lepas dari kinerja ekspor yang terus membaik.

Pada April 2021, total ekspor Indonesia mencapai USD 18,48 miliar atau naik sebesar 0,69 persen dari posisi Maret 2021.

Sementara jika dibandingkan dengan April 2020, total ekspor pada April 2021 meningkat 51,94 persen dengan rincian ekspor nonmigas meningkat 51,08 persen sedangkan ekspor migas meningkat 69,60 persen.

Kantor Staf Kepresidenan menilai pemulihan ekonomi Indonesia makin jelas terlihat di tengah pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News