Penanganan Covid-19: Surplus Perdagangan dari AS, Tetapi Defisit dengan China
Berdasarkan kelompok komoditi, ekspor nonmigas April 2021 mencapai USD 17,52 miliar, meningkat 0,44 persen dibandingkan Maret 2021. Sedangkan ekspor migas mencapai USD 960 juta, meningkat 5,34 persen dari Maret 2021.
"Ini membuktikan konsistensi langkah pemerintah untuk memulihkan ekonomi di tengah ketidakpastian dan dinamika pemulihan ekonomi global," tambah Panutan.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas April 2021 terhadap Maret 2021 terjadi pada komoditas besi dan baja sebesar USD 246,2 juta atau naik 17,50 persen.
Sementara itu, penurunan terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS15) sebesar USD 398,3 juta atau turun 13,81 persen.
Sepanjang periode Januari-April 2021, ekspor terbesar adalah ke Tiongkok dengan nilai USD 3,93 miliar, ke Amerika Serikat (USD 2,03 miliar) dan Jepang (USD 1,32 miliar).
Kontribusi ekspor ke tiga negara tersebut mencapai 41,56 persen terhadap total nilai ekspor.
Sementara itu, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa berturut-turut sebesar USD 3,59 miliar dan USD 1,39 miliar.
Panutan juga menyampaikan, sinyal pemulihan ekonomi terus menguat dari kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal.
Kantor Staf Kepresidenan menilai pemulihan ekonomi Indonesia makin jelas terlihat di tengah pandemi Covid-19.
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Mungkin Ini Alasan Prabowo Pilih Kunjungan Perdana ke Tiongkok, bukan Amerika
- Prabowo Sebenarnya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Abdullah Listrik