Penanganan Korupsi Proyek Talitasan-Berau Tersendat
Polisi dan Jaksa Beda Persepsi
Selasa, 23 September 2008 – 21:59 WIB
![Penanganan Korupsi Proyek Talitasan-Berau Tersendat](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Penanganan Korupsi Proyek Talitasan-Berau Tersendat
JAKARTA - Tersendatnya kasus dugaan korupsi pelaksanaan proyek jalan Talisayan batas Berau sepanjang 135 Km hingga menyeret mantan Kepala Dinas PU Kaltim, Awang Dharma Bhakti (ADB) diakui oleh Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Brigjen Pol Jose Rizal. Harusnya aturan yang digunakan panitia proyek adalah Kepres Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa. “Berdasarkan ini, penyidik yakin kalau ADB melakukan perbuatan melawan hukum,” tambah Jose.
Perbedaan persepsi dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) antara penyidik Polda Kaltim dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) diakui Jose salah satu penyebab pihak Kejati 4 kali menolak berkas ADB. “Menurut JPU, berkas ADB itu belum dinyatakan lengkap (P-21) karena ada pemahaman yang berbeda antara penyidik dan JPU,” kata Jose.
Lebih jelas Jose mengatakan perbedaan itu adalah pihak penyidik berkeyakinan bahwa ADB diduga melakukan perbuatan melawan hukum karena membuat rekomendasi kepada Pimpinan Bagian Proyek (Pimbakro) yang intinya proyek tersebut dilakukan dengan cara pemilihan langsung dengan memperhatikan satu perusahaan X.
Baca Juga:
JAKARTA - Tersendatnya kasus dugaan korupsi pelaksanaan proyek jalan Talisayan batas Berau sepanjang 135 Km hingga menyeret mantan Kepala Dinas PU
BERITA TERKAIT
- Deretan Prestasi Safrizal ZA Selama Menjabat Pj Gubernur Aceh
- Wamentan Sudaryono Luncurkan Program Milenial Siap Ekspor di Bali
- ICOPE 2025: Keterlibatan Anak dengan Lingkungan akan Membentuk Generasi Peduli Alam
- Praktisi Hukum Edi Ganggur: Penetapan Hasto Sebagai Tersangka Sangat Politis
- Brawijaya Hospital Depok Luncurkan Layanan Baru Kids Journey
- Aktivis 98 ITB Khalid Zabidi: Dasco, Pimpinan DPR yang Aspiratif dan Proaktif