Penangkap Buaya Australia Belum Menyerah Selamatkan Bos Besar Sungai Palu
Siapa saja yang berhasil menangkap buaya itu dan membebaskannya dari jeratan ban akan mendapatkan hadiah uang.
Belakangan pihak berwenang menyadari bahwa sayembara itu merupakan kekeliruan fatal karena berpotensi mendatangkan bahaya bagi para amatiran yang oportunis.
Tapi Matt dan Chris mengatakan kedatangan mereka bukan untuk mengejar imbalan apa pun.
Mereka meninggalkan Kota Darwin menuju Palu, dengan transit di Jakarta, dengan biaya sendiri.
Namun maraknya perhatian publik dan media turut menggagalkan misi penyelamatan pertama. Pasalnya, setiap tim penyelamat beraksi banyak disaksikan dan dikerumuni warga di sepanjang tepi sungai. Mereka juga bertepuk tangan dan riuh dengan memberikan komentar.
Di tengah hiruk-pikuk itu, "bos besar" yang menurut Matt cukup "cerdik" ini, tiba-tiba menghilang. Kemungkinan dia bergerak ke hilir sungai, menjauh dari lubang favoritnya yang telah dipasang perangkap.
Dalam masa dua bulan hingga upaya penangkapan tahap kedua dilakukan kembali bulan Mei nanti, Matt telah meminta rekan-rekannya di BKSDA untuk memantau kebiasaan si buaya.
Menurut Matt, buaya ini perlu diberi waktu untuk membangun kembali kepercayaan pada tim saat mendekatinya.
Penangkap buaya dan satwa liar dari Australia Utara Matt Wright menyebut buaya yang lehernya dililit ban di Sungai Palu sebagai bos besar
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis