Penangkapan Edhy Prabowo Berpotensi Ganggu Elektabilitas Calon Kada dari Gerindra?
jpnn.com, PADANG - Tim Satgas Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Edhy diduga terlibat korupsi ekspor benih lobster. Menurut Pengamat Politik dari Universitas Andalas (Unand) Edi Indrizal, OTT KPK terhadap Edhy Prabowo tersebut akan berpengaruh pada Pilkada Serentak 2020, termasuk di Sumbar.
"Sedikit banyak akan berpengaruh pada kontestasi Pilkada 2020. Khususnya di pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Termasuk di Sumbar" kata Edi di Padang hari ini.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unand ini, penangkapan itu akan berefek pada paslon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Gerindra
"Terutama paslon gubernur dan wakil gubernur yang diusung secara tunggal. Kalau pilbup atau pilwako saya rasa tidak begitu berpengaruh karena tidak diusung secara tunggal oleh satu partai," ujar Edi.
Edi mengatakan, kasus dugaan korupsi Edhy Prabowo akan terus disorot hingga pelaksanaan Pilkada 2020 9 Desember mendatang.
Kondisi itu, menurutnya, berpotensi menggerus suara paslon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Gerindra.
"Di sisi lain, paslon lain akan mendapat positivity effect electoral dengan adanya kasus dugaan Ekorupsi Edhy Prabowo ini," sebut Peneliti dan Korwil Indikator Politik Indonesia Sumbar, Riau, Jambi, Kepri tersebut. (flo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Kasus dugaan korupsi Edhy Prabowo akan terus disorot hingga pelaksanaan Pilkada 2020 pada calon yang diusung Gerindra.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Penghargaan KIP Untuk Gerindra Bukti Prabowo Komitmen Berantas Korupsi
- 11 Kali Berturut, Gerindra Kembali Raih Penghargaan Terbaik dari KIP
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Saras Gerindra: Setelah Heboh Polemik Pemecatan Ipda Rudy, BBM di NTT Jadi Lancar
- Anggi: Kami Dididik Pak Prabowo Untuk Kerja sama
- Gerindra Bantu Bocah Alika yang Seorang Diri Rawat Ayahnya Pengidap Kanker