Penarik Rickshaw Gila Foto
Catatan Dani Nur Subagiyo, Durban
Jumat, 09 Juli 2010 – 08:41 WIB
PERNAH tahu rickshaw? Setahu saya, rickshaw adalah sejenis kereta mini beroda dua yang ditarik manusia. Tidak jelas siapa yang menemukannya, meski diakui rickshaw kali pertama ditemukan di Jepang pada masa awal kekuasaan Kaisar Meiji pada 1868. Rickshaw naik daun karena dianggap lebih murah dibandingkan menggunakan tenaga kuda. Sebelum naik, saya dan Vincent bernegosiasi soal harga. Vincent mengatakan tarifnya hanya 20 Rand (Rp 24 ribu) tiap orang atau total 40 Rand (Rp 48 ribu). Rutenya adalah sepanjang deretan PKL bolak-balik. Yah, paling-paling tidak sampai 500 meter. Begitu deal, saya dan teman dari Jakarta langsung menaikinya.
Rickshaw kemudian berkembang ke luar Jepang, seperti di India, Bangladesh, Pakistan, Hongkong dan tak ketinggalan Afrika Selatan (Afsel). Di Afsel, rickshaw yang di Madagadaskar bernama pousse-pousse itu, bisa ditemui di sejumlah tempat-tempat wisata. Seperti yang ada di South Coast, Durban.
Baca Juga:
Di dekat FIFA Fan Fest Durban, tepatnya di deretan PKL depan Hotel Garden Court, seorang penarik rickshaw berteriak-teriak mencari penumpang. Dia bernama Vincent Vehia. Usianya sudah setengah baya lebih, tapi fisiknya masih terlihat prima. Antara tertarik dan iba, saya lalu menggunakan jasa Vincent. Berhubung rickshaw berkapasitas dua orang, saya mengajak satu teman dari wartawan Jakarta.
Baca Juga: