Penarik Rickshaw Gila Foto
Catatan Dani Nur Subagiyo, Durban
Jumat, 09 Juli 2010 – 08:41 WIB
Agar momen itu bisa diabadikan, saya meminta seorang teman wartawan Indonesia lainnya yang kebetulan ada di dekat situ untuk mengambil gambar dari kamera saya. Tentu saja, saya meminta jepretannya lebih fokus ke arah saya. Namun, apa yang saya inginkan itu menemui kendala gara-gara Vincent.
Baca Juga:
Ya, Vincent ternyata ikut-ikutan minta foto. Dia bahkan terkesan gila foto, karena menghalangi kamera yang diarahkan kepada saya. Karena sibuk bergaya bak model dadakan itulah, Vincent kerap overacting dengan melepas pegangan rickshaw sehingga teman wartawan yang duduk di sebelah saya menjerit-jerit karena ketakutan.
Teman saya itu lalu meminta Vincent menghentikan rickshaw-nya. Alhasil, dari jarak 500 meter yang seharusnya kami tempuh, hanya terealisasi sekitar 100 meter saja. Begitu turun, teman saya langsung ngomel kepada Vincent. Yang bersangkutan hanya cengar-cengir dengan wajah seakan tidak berbuat salah.
Kami kembali dibuat kesal oleh Vincent ketika membayar tarif rickshaw-nya. Sebab, saya dan teman saya yang semula hanya perlu membayar 40 Rand, tiba-tiba ditagih 70 Rand (Rp 84 ribu). "Lho, kok harganya bisa naik begitu?" begitu yang saya dan teman saya ucapkan seakan serempak tanpa dikomando.