Penarikan Dubes Australia Dinilai Jadi Bumerang bagi Pemerintahan Tony Abbott

Penarikan Dubes Australia Dinilai Jadi Bumerang bagi Pemerintahan Tony Abbott
Penarikan Dubes Australia Dinilai Jadi Bumerang bagi Pemerintahan Tony Abbott

Seorang analis politik di Australia, yang juga pengamat Presiden Joko Widodo, mengatakan, tindakan diplomatik Pemerintah Australia untuk menarik Duta Besar-nya di Jakarta kemungkinan akan menjadi bumerang.

Indonesia melakukan pembelaan terhadap eksekusi 2 warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, menyebut meski hukuman mati tak ‘menyenangkan’, penerapannya sangat penting dalam perang melawan narkoba.

Jaksa agung Indonesia, Muhammad Prasetyo, mengkonfirmasi bahwa Chan dan Sukumaran, bersama dengan empat orang Afrika dan Brasil, dieksekusi secara simultan pada pukul 00:35 pagi WIB oleh satu regu tembak berisi 13 orang untuk masing-masing terpidana.

Penarikan Dubes Australia Dinilai Jadi Bumerang bagi Pemerintahan Tony Abbott
Analis memperingatkan keputusan Tony Abbott untuk menarik Duta Besar Paul Grigson akan mencederai hubungannya dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo. (Foto: Twitter, @TonyAbbottMHR)

Jaksa Agung mengatakan, tim medis mengkonfirmasi kematian mereka tiga menit kemudian.

"Semua tembakan berjalan dengan sempurna. Eksekusi ini dilakukan dengan lancar dan teratur - jauh lebih baik daripada babak pertama eksekusi pada bulan Januari," katanya.

Kantor berita AFP melaporkan, menurut seorang pendeta yang hadir saat eksekusi, seluruh terpidana mati menolak menggunakan penutup mata dan menyanyikan lagu-lagu pujian, di antaranya Amazing Grace, sebelum tewas.

Eksekusi terjadi meskipun ada banding konsisten dari Pemerintah Australia dan banding terakhir dari anggota keluarga duo Bali Nine, tadi malam (28/4).

Seorang analis politik di Australia, yang juga pengamat Presiden Joko Widodo, mengatakan, tindakan diplomatik Pemerintah Australia untuk menarik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News