Pencabutan DPO Philipus Dinilai Aneh
Senin, 28 Februari 2011 – 21:15 WIB
JAKARTA — Polri telah meminta Interpol mencabut Daftar Pencarian Orang (DPO) atau red notice terhadap Phiong Philipus Dharma, tersangka kasus dugaan pidana pengalihan aset sitaan BLBI milik Salim Group. Padahal, Polisi sendiri yang menjadikan Philipus yang juga Direktur Utama PT Mekar Perkasa (Grup Salim) tercatat dalam DPO. Sementara itu terkait pencabutan Red Notice ini Kabid Penum Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar menyebut pencabutan itu sifatnya sementara sambil melengkapi bukti-bukti. "Untuk sementara dicabut. Oleh karena itu kita beri untuk melengkapi,’’ ujarnya.
Pencabutan DPO ini oleh sejumlah kalangan terkesan aneh mengingat hingga kini Philpus masih buron dan belum menuhi panggilan penyidik. ‘’Sangat aneh sekali kalau orang yang sudah masuk DPO, diberi red notice, kemudian dicabut kembali perintah penangkapannya, padahal tersangka hingga sekarang belum pernah berhasil dimintai keterangan oleh Polri dalam gelar perkara,’’ ujar pengamat hukum Frans Hendra Winarta dalam diskusi hukum bertajuk ‘’Kepastian Hukum di Indonesia’’ di Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/2).
Sebelumnya Polda Metro Jaya meminta bantuan interpol untuk memburu Philipus Desember 2010 lalu dalam dugaan pidana pengalihan aseset BLBI. Oleh interpol dikeluarkanlah red notice sebagai catatan resmi seseorang menjadi DPO. Belakangan Januari 2011 kemarin Red Notice itu dicabut padahal polisi belum bisa menagkap Philipus.
Baca Juga:
JAKARTA — Polri telah meminta Interpol mencabut Daftar Pencarian Orang (DPO) atau red notice terhadap Phiong Philipus Dharma, tersangka kasus
BERITA TERKAIT
- GMNI Tangerang Desak Pemkab Tangerang Segera Bongkar Pagar Bambu di Pantura
- Senator asal NTB Minta Himbara Fleksibel & Permudah Masyarakat dalam Pengajuan Kredit Perbankan
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Wamentrans Viva Yoga Dorong Dokter Hewan Terlibat di Program Makan Bergizi Gratis
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila