Pencabutan Subsidi Pelanggan Listrik 900 VA Masih Mengambang
jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah sudah berencana mencabut subsidi listrik 18 juta pelanggan 900 VA yang dianggap mampu. Namun, hingga kini rencana tersebut belum menemui titik terang.
Jika mengacu pada jadwal, pencabutan itu dilakukan Juni mendatang. Sayangnya, Kementerian ESDM belum memberikan keputusan resmi, apakah pencabutan itu dilakukan menjelang Ramadan atau setelah Lebaran.
Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menyatakan, pihaknya siap memulai penataan subsidi sesuai perintah pemerintah. Namun, pihaknya belum menerima instruksi lebih lanjut.
“Kami masih menunggu kapan pemerintah menetapkannya,’’ ujar Benny pada Jawa Pos (Induk JPNN), Minggu (17/4) kemarin.
Di BUMN setrum itu, proses pencocokan data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) dan pelanggan PLN telah selesai. Di antara 22 juta pelanggan 900 VA, baru 4,1 juta yang dinyatakan berhak menerima subsidi. Pelanggan tersebut harus mengikuti tarif pelanggan 1.300 VA.
PLN tidak berwenang untuk menetapkan pelaksanaan pencabutan subsidi. Pihak PLN mengetahui bahwa awal Juni sudah memasuki puasa Ramadan. Momen itu identik dengan pengeluaran masyarakat yang meningkat karena bersiap untuk Idul Fitri setelahnya. (dim)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah