Pencairan Dana BSU Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan: Bali Tertinggi, Kalbar Terendah

Pencairan Dana BSU Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan: Bali Tertinggi, Kalbar Terendah
Masih banyak guru, dosen, tenaga kependidikan non-PNS belum mencairkan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Kapuslapdik) Kemendikbudristek Abdul Kahar mengatakan, sebanyak 1,3 juta dari 2 juta atau 66,2 persen pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah mencairkan dana bantuan subsidi upah (BSU). 

"Sebanyak 33 persen penerima BSU 2020 belum mencairkan atau melakukan aktivasi rekening," ujarnya, Sabtu (20/6).

Dia melanjutkan, beberapa wilayah memiliki tingkat pencairan atau aktivasi rekening tertinggi, di antaranya Provinsi Bali dengan persentase sebesar 82 persen. 

Selanjutnya, Provinsi Bangka Belitung sebesar 79 persen, Provinsi Riau sebesar 78 persen, Nusa Tenggara Barat sebesar 74 persen, Kalimantan Selatan 73 persen, serta Jawa Tengah dan Yogyakarta sebesar 72 persen. 

Sementara itu, pendidik (guru, dosen) dan tenaga kependidikan yang masih banyak belum melakukan aktivasi berada di Provinsi Papua sebesar 55 persen, Maluku Utara sebesar 54 persen, Sulawesi Barat sebesar 51 persen, Sulawesi Utara sebesar 48 persen, Maluku sebesar 46 persen, Papua Barat sebesar 45 persen, Sulawesi Tenggara sebesar 40 persen, serta Kalimantan Barat sebesar 37 persen. 

Abdul mengungkapkan, masih cukup banyak pendidik dan tenaga kependidikan penerima BSU dari jalur pendidikan nonformal belum mencairkan atau mengaktivasi rekening.

Seperti pendidik dan tenaga kependidikan di pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM), sanggar kegiatan belajar (SKB), dan kelompok bermain (KB). 

"Kami masih mendalami data ini," ujarnya.

Kemendikbudristek menyampaikan data daerah-daerah yang tinggi pencairan dana BSU, lihat juga rendah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News