Pencalonan Nurdin Harus Dipertanyakan
Statuta PSSI Bertentangan dengan FIFA
Sabtu, 12 Februari 2011 – 19:55 WIB
JAKARTA - Ternyata, bila mengacu pada statuta FIFA, dalam pasal 32 ayat 4, disebutkan bahwa terpidana atau mantan terpidana tidak boleh menjabat sebagai Ketua organisasi sepakbola (dalam hal ini PSSI, Red). Anggota komite eksekutif pun tidak boleh pernah dinyatakan bersalah atas tindakan kriminal. Jika mengikuti aturan ini, berarti Nurdin Halid, Ketua Umum PSSI saat ini yang pernah menjadi terpidana, mestinya tak dibolehkan memimpin PSSI. Tri menambahkan, dengan adanya perbedaan ini, sebenarnya PSSI mesti kembali pada aturan induk, yakni FIFA. "Bicara dan pertanyakan mengenai pertentangan aturan itu ke FIFA. Nanti, induk organisasi sepakbola dunia itu yang akan memutuskan, bisa-tidak Nurdin kembali menjadi ketua umum atau mencalonkan diri," katanya.
Namun, menurut Tri Goestoro, mantan Sekjen PSSI periode 1999-2003, aturan itu (statuta FIFA) memang berbeda dengan statuta PSSI. "Statuta PSSI menyatakan, pada saat kongres, kalau seseorang berstatus terpidana, tak bisa mencalonan diri," jelas Tri, Sabtu (12/2).
Baca Juga:
"(Makanya) Kita tak bisa langsung menyatakan seseorang seperti Nurdin Halid tak bisa mencalonkan diri lagi," tambahnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ternyata, bila mengacu pada statuta FIFA, dalam pasal 32 ayat 4, disebutkan bahwa terpidana atau mantan terpidana tidak boleh menjabat
BERITA TERKAIT
- Timnas Indonsia vs Jepang: Mampukah Garuda Mematahkan Samurai Biru?
- MotoGP Barcelona: Martin Bakal Dibantu Espargaro, Pecco Didukung Para Murid Rossi
- Indonesia vs Jepang: Bukan Jumat Malam Menegangkan, Ada Suguhan Menarik untuk Suporter Garuda
- Diam-Diam Jay Idzes Sudah Memantau Timnas Jepang
- MotoGP 2024 Barcelona, Jorge Martin Sangat Bersemangat Bertarung dengan Bagnaia
- Martin atau Pecco yang Juara Dunia? Ini Kata Para Pembalap