Pencapaian Ekspor Timah MSP Tak Lepas dari Sertifikasi RMAP
jpnn.com, JAKARTA - Pencapaian ekspor timah PT Mitra Stania Prima (MSP) tak lepas dari sertifikasi responsible minerals assurance process (RMAP). Sertifikasi ini dikeluarkan oleh lembaga nirlaba, Responsible Business Alliance (RBA).
Tidak semua produsen timah dapat memperoleh sertifikasi RMAP. RBA memiliki sejumlah kriteria sebelum menerbitkan sertifikasi RMAP.
Di antaranya, keuntungan operasional murni untuk perusahaan. Bukan untuk dialokasikan sebagian kepada kelompok-kelompok yang tengah terlibat konflik.
Produsen sepatu NIKE, Inc. adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan anggota RBA yang diwajibkan untuk menyelidiki negara asal timah, tantalum, tungsten, dan emas yang terkandung dalam produknya.
Nike, serta perusahaan dari sektor lain termasuk elektronik, otomotif, dirgantara, ritel, dan perhiasan, hanya menggunakan sumber dari pabrik dan smelter yang sesuai RMAP. Bukan hanya Nike, Tesla Motors juga merupakan salah satu anggota RBA.
"Tesla hanya akan menggunakan produk industri pertambangan dari pelaku bisnis yang tersertifikasi oleh RMAP," kata Chief Executive Officer (CEO) MSP Aryo Djojohadikusumo, Jakarta (7/4/2021).
Selain RMAP, pendaftaran ulang merek MSP di London Metal Exchange juga diharapkan membuat ekspor MSP lebih positif. Saat ini, MSP tengah memperbarui registrasi merek dagang yang sudah terdaftar sejak 8 Juni 2017 tersebut.
"Diharapkan tahun ini prosesnya selesai karena seluruh persyaratan adminstratif yang diperlukan telah dipenuhi oleh perusahaan," kata Aryo.
Sertifikasi RMAP dikeluarkan oleh lembaga nirlaba, Responsible Business Alliance (RBA).
- Ahli Mempertanyakan Validitas Data Kerugian Negara Rp 271 Triliun di Kasus Timah
- Soroti Kasus Timah, Pakar Hukum Sebut Kerugian Ekologis Tak Bisa Jadi Bukti Korupsi
- Kejagung Dinilai Perlu Terbuka di Kasus Korupsi Rp 300 Triliun
- Ahli Hukum: Kejagung Harus Buktikan Kerugian Negara Rp 300 Triliun di Kasus Korupsi Timah
- Elly Rebuin Nilai Pemerintah Gagal Lindungi Rakyat Babel, Minta Tambang Timah Disetop
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis