Pencari Suaka Bunuh Diri di Manus Island

Kematian ini terjadi di saat pihak berwenang Australia dan Papua Nugini melanjutkan rencana untuk menutup pusat penahanan Manus Island tanggal 31 Oktober.
Para pengungsi di dalam pusat penahanan tersebut sudah diberitahu untuk mencari akomodasi alternatif, karena pusat penahanan akan ditutup.
Tanggal 26 September, 25 pengungsi dari Manus Island menjadi pencari suaka pertama yang diterbangkan ke Amerika Serikat untuk dimukimkan secara permanen di sana, di bawah perjanjian yang sebelumnya dicapai antara Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Pendeta John Daniel Jegasothy — yang menjadi pemimpin Gereja Uniting Church yang banyak memiliki umat Tamil di Sydney Barat mengatakan ketidakpastian bagi para pengungsi lain di sana merupakan hal yang kejam.
Dia mengatakan pemerintah Australia memiliki tanggung jawab dan setelah penahanan yang lama, para pengungsi itu berhak untuk kembali ke Australia.
Dr Jegasothy mengatakan dengan pusat penahanan akan ditutup di akhir bulan, banyak pengungsi yang bingung dengan masa depan mereka.
Lihat berita bahasa Inggrisnya di sini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya