Pencari Suaka di Darwin Akhiri Mogok Makan Setelah 51 Hari
"Kasusnya sekarang akan dipertimbangkan oleh hakim federal, besar kemungkinan dalam dua minggu mendatang."
Pengacara ini mengatakan pengajuan banding tersebut memberikan harapan kepada pencari suaka ini bahwa permintaannya akan dipenuhi.
Namun Lawrence menambahkan bahwa "tidak ada jaminans sama sekali itu akan terjadi."
Pria pencari suaka ini menolak makan selama lebih dari tujuh minggu terakhir, dan pengacaranya mengatakan kondisi fisiknya dengan cepat memburuk dalam beberapa hari terakhir.
Dalam instruksi tertulisnya, dia menolak untuk dibantu bila nanti kehilangan kesadaran.
"Dua hari lalu, dia masuk ke ruang wawancara dengan tongkat, hari ini dia datang sudah di kursi roda." kata Lawrence.
Menurut Lawrence, pria tersebut tidak memiliki pilihan lain selain melakukan mogok makan, setelah Tribunal menolak permohonannya untuk mendapat visa.
Pilihan yang dimiliknya adalah kembali ke Iran dengan sukarela atau tetap berada di tahanan selamanya.
Seorang pencari suaka asal Iran telah mengakhiri mogok makan selama 51 hari di Darwin setelah mengetahui adanya cara baru guna mengajukan banding
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen