Pencari Suaka di Darwin Sakiti Diri Sendiri Karena Takut Dikirim ke Nauru
Senin, 13 April 2015 – 11:01 WIB

Pencari Suaka di Darwin Sakiti Diri Sendiri Karena Takut Dikirim ke Nauru
"Kini mereka hanya buka jam 9 pagi hingga jam 5 sore, sebelumnya buka 24 jam," jelas Pynt.
Menurut Pynt seorang pencari suaka asal Lebanon memanjat atap pusat detensi itu pekan lalu, sebagai bentuk protes.
Dikatakan bahwa pria tersebut mengalami cedera di bagian mata karena dipukul oleh penjaga, dan tidak mendapatkan bantuan medis.
"Sejumlah orang di dalam mengatakan pria ini sudah sering dipukuli oleh penjaga di berbagai pusat detensi yang pernah ia tinggali," kata Pynt.
"Dia telah berpindah empat atau lima pusat detensi di Australia dan akan segera dipindahkan ke Christmas Island beberapa hari mendatang," tambahnya lagi.
ABC telah berusaha menghubungi pihak Departemen Imigrasi untuk dimintai tanggapannya.
Sejumlah pencari suaka yang kini berada di pusat detensi imigrasi Darwin, Australia, melakukan berbagai macam tindakan yang menyakiti diri sendiri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia