Pencari Suaka Sebut Kapten Kapal Terima Amplop Tebal dari Pejabat Australia

"Kami tentu saja tak membiarkan atau mendorong jenis pendekatan sepeti ini, yang bisa lebih memicu aktivitas ini," kemuka Thomas.
Sementara pihak Oposisi di Australia mengecam pemerintahan Abbott terkait tuduhan ini, Partai Buruh menolak untuk membayar penyelundup manusia bagi intelijen selama era pemerintahan Rudd-Gillard.
Pemimpin Oposisi Bill Shorten menegaskan kembali sikap partainya.
"Tak peduli dari mana asal partai politisi itu - ketika menyangkut masalah keamanan, sederhana saja, kami tak berkomentar," ujarnya.
Ia masih memberi komentar, namun, pada pertanyaan yang lebih spesifik.
"Partai Buruh tak pernah membayar penyelundup manusia untuk mengembalikan kapal dan tampaknya itulah yang Pemerintah lakukan," sebutnya.
Badan PBB yang menangani masalah pengungsi (UNHCR) mengatakan, 65 orang pencari suaka di Indonesia bercerita tentang para pejabat Australia yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia