Pencarian Korban Gempa Palu Berakhir Hari Ini
Selina Sumbung, ketua organisasi itu, mengatakan akhir dari misi pencarian ini diterima dengan "hati yang berat".
"Anak-anak sangat rentan dalam bencana, dan mengingat ada begitu banyak dari mereka yang tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk tumbuh adalah hal yang memilukan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Halimah Ariav Koboi, yang putrinya masih hilang, menyaksikan ekskavator terakhir di Balaroa dalam keputusasaan, mengetahui bahwa ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menemukan putrinya.
"Saya sangat sedih, sebagai seorang ibu kehilangan anak sendiri, itu pasti menyedihkan," katanya.
"Kenapa? Karena ini adalah upaya terakhir, harapan terakhir kami, dan jika memang benar bahwa hari ini adalah hari terakhir, itu berarti hari ini adalah kesempatan terakhir. Tidak akan ada lagi harapan untuk besok."
Lokasi yang dahulu disebut sebagai rumahnya kini akan menjadi kuburan massal permanen.
Photo: Presiden Indonesia, Joko Widodo mengunjungi kawasan yang porak poranda akibat gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.. (AP: Agus Suparto/Indonesian Presidential Office)
Namun, juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugruho mengatakan bahwa melanjutkan upaya pencarian korban menjadi berisiko, karena mayat korban yang membusuk berpotensi menyebabkan penyakit seperti kolera.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata