Pencarian Nelayan Korban Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar Dihentikan, Ini Penjelasan Tim SAR
jpnn.com, PONTIANAK - Tim Search and Rescue (SAR) atau Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Jumat (23/7) sore resmi menghentikan operasi pencarian puluhan anak buah kapal atau nelayan korban kapal tenggelam di perairan Kalbar.
Sebanyak 18 kapal tenggelam di perairan Kalbar akibat diterjang gelombang saat cuaca buruk pada Selasa (13/7) lalu.
Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan dihentikannya operasi SAR itu.
"Salah satunya pencarian sudah dilakukan selama 10 hari, dan dalam dua hari terakhir juga tidak ada lagi ditemukan korban baik yang selamat ataupun sebaliknya," kata Yopi di Pontianak, Jumat (23/7).
Menurut Yopi, dengan dihentikannya Operasi SAR Gabungan itu maka dilanjutkan dengan pemantauan.
Artinya, ujar Yopi, tidak lagi dengan mengerahkan personel, tetapi pihaknya tetap memantau perkembangan di lapangan.
"Kami sudah mengerahkan segala upaya yang ada, baik pencarian dilakukan melalui perairan, udara maupun melakukan penyisiran di pesisir pantai," ujarnya.
Pertimbangan lainnya dihentikannya Operasi SAR, itu yakni kemungkinan mayat atau jenazah korban sudah susah dikenal kalau dilanjutkan.
Ini alasan Tim SAR Gabungan menghentikan operasi pencarian anak buah kapal atau nelayan korban kapal tenggelam di perairan Kalbar.
- OSO Mengajak Masyarakat Kalbar Pilih Pemimpin yang Bermartabat
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- TNI AL dan SAR Gabungan Terus Mengevakuasi Warga Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki