Pencatut Istana Ancam Wartawan
Senin, 11 Juli 2011 – 22:44 WIB
JAKARTA - Terungkapnya lembaga yang mencatut Istana Kepresidenan dan Sekretariat Negara oleh Irwannur Latbual yang mengaku staf ahli Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono, justru membuat para pihak yang selama ini tertipu resah. Satu per satu korban yang sempat menyerahkan uang ke Irwannur karena dijanjikan bekerja sebagai PNS di Badan Sumber Daya Manusia Indonesia Pemerhatian Pembangunan Ekonomi Daerah (BSDMI P2ED) mulai gelisah. Selain menjawab pertanyaan wartawan dengan asal jawab, Irwannur yang mengaku staf ahli Presiden SBY mengatakan, tidak ada hubungan antara kerja media dengan lembaga yang dipimpinnya. Padahal jika memang BSDMI bakal menjadi Kementrian, tentunya lembaga ini adalah milik publik.
Di antara para korban ada yang mengaku sudah memberikan Rp40-50 juta. Para korban Irwannur diduga ada di banyak tempat, mulai dari tingkat Provinsi hingga ke pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Bahkan sudah banyak kepala daerah yang juga ikut tertipu.
Baca Juga:
Merasa 'bisnis' yang diduga sudah beroperasi sejak 2009 ini terungkap media, pengurus BSDMI justru balik mengancam. Ancaman ini disampaikan oleh Kepala BSDMI Irwannur saat dikonfirmasi JPNN.
Baca Juga:
JAKARTA - Terungkapnya lembaga yang mencatut Istana Kepresidenan dan Sekretariat Negara oleh Irwannur Latbual yang mengaku staf ahli Presiden Susilo
BERITA TERKAIT
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka