Pencegahan Terorisme Lebih Bagus Dengan Soft Power
Di sisi lain, Syafruddin juga menyampaikan bela sungkawa atas serangan terorisme di Karak.
Namun, dia mengapresiasi Jordania yang mampu mengungkap para tersangka dan otak pelaku teroris.
"Tentu secara teknis intelijen sangat cepat mengantisipasinya. Indonesia dan Jordan mampu menyelesaikan dengan cepat," ujarnya.
Syafruddin ingin menawarkan kerja sama khusus dengan Kepolisian Jordania.
Pihaknya kini sedang merancang menempatkan liaison officer Polri di Jordania. Menurutnya, secara teknis, hal ini akan ditindaklanjuti dalam kerja sama capacity building, pelatihan, dan pendidikan.
"Ini perlu kita tingkatkan pendidikan di bidang transnational crime, penanggulangan terorisme, human traficking, dan masalah global lainnya serta transfer pengetahuan intelijen, law enforcement dan lainnya," jelas dia.
Sementara Kepala Public Security Departement (PSD) Kerajaan Jordania Mayor Jenderal Ahmad Sarhan Al-Faqih mengatakan, pihaknya mendapatkan tantangan dari terorisme dan radikalisme.
Itu masih ditambah dengan permasalahan imigrasi yang sulit mendeteksi pihak radikal.
Wakapolri Komjen Syafruddin mengunjungi Kepala Public Security Departement (PSD) Kerajaan Jordania yang baru terpilih yaitu Mayor Jenderal Ahmad
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima