Pencemaran Limbah Minyak Hitam Meresahkan Warga, LAM Bintan Minta Aparat Bertindak Tegas
jpnn.com, BINTAN - Aparat penegak hukum diminta bersikap tegas dalam menangani pencemaran limbah minyak hitam yang kerap terjadi di perairan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Ketua LAM Bintan Mustafa Abbas mengatakan permasalahan pencemaran limbah minyak hitam, yang diduga berasal dari pencucian tangki minyak kapal dengan kapasitas besar, sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, tetapi sampai sekarang belum teratasi.
Setiap musim angin utara, seperti saat ini, limbah minyak hitam, masih mencemari kawasan pesisir Bintan.
Bahkan, limbah minyak itu mencemari kawasan pariwisata di Pantai Trikora dan Lagoi. Limbah minyak itu sulit dibersihkan bila terkena kaki maupun tangan sehingga wisatawan kerap mengeluhkan persoalan itu.
"Kami minta aparat yang berwenang bersinergi dalam menuntaskan permasalahan ini. Pengawasan yang ketat di kawasan perbatasan perlu dilakukan, di samping tindakan tegas," ujarnya di Bintan, Selasa (14/12).
Mustafa mengemukakan permasalahan limbah minyak hitam sudah berulang kali dilaporkan Pemkab Bintan dan Pemprov Kepri ke pemerintah pusat. Namun sampai saat ini belum diketahui siapa pelakunya.
"Ada informasi limbah itu berasal dari kapal asing," katanya.
Warga kerap menemukan limbah minyak hitam yang masih berada di dalam karung di sejumlah kawasan pesisir Bintan.
Aparat penegak hukum diminta bersikap tegas dalam menangani pencemaran limbah minyak hitam yang kerap terjadi di perairan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
- Oknum Polisi Diduga Terlibat Perdagangan Orang, AKBP Riky Bilang Begini
- Nelayan Kepri Diusir Singapura dari Perairan Indonesia? Langkah Bakamla Begini
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Puluhan Juru Parkir Liar di Kota Batam Ditertibkan Polda Kepri
- Tahanan Ditemukan Tewas Tergantung di Rutan Kejari Batam, Petugas Dengar Ada Teriakan
- Pelajar yang Tercebur ke Laut Anambas Selamat dari Maut, 5 Anggota Polisi Ini Panen Pujian