Pencemaran Susu Makin Meluas
Susu Cair Tiongkok pun Terkontaminasi
Sabtu, 20 September 2008 – 11:14 WIB
Meski demikian, kata AQSIQ, warga hendaknya tidak terlalu meresahkan kandungan melamin dalam susu tersebut. Mereka mengklaim, merujuk hasil penelitian ahli, kandungan melamin dalam susu cair bukan ancaman besar bagi kesehatan tubuh, sekalipun dalam sehari mengonsumsi sampai dua liter. Terutama manusia dewasa dengan berat badan 60 kg atau lebih.
Baca Juga:
Meski begitu, tidak dimungkiri bahwa semakin banyaknya jumlah bayi yang jatuh sakit akibat susu tercemar itu membuat Tiongkok jadi perhatian internasional. Apalagi, sejak diketahui bahwa dua perusahaan yang produknya terkontaminasi tersebut juga mengekspor susu formulanya ke lima negara lain, yaitu Bangladesh, Myanmar, Gabon, Yaman, dan Burundi.
Menyadari besarnya dampak yang dihasilkan dari temuan tersebut, pemerintah Negeri Panda tersebut meminta dilakukan pengembangan penyidikan dan terus memburu para pelaku. Hingga Kamis, kepolisian di Shijiazhuang, tempat perusahaan Sanlu berada, telah menangkap 18 tersangka. Sementara itu, jumlah bayi yang jatuh sakit mencapai 6.244 orang. Di antara jumlah tersebut, lebih dari 150 anak menderita gagal ginjal parah.
Menurut Shi Guizhong, juru bicara biro keamanan Hebei, enam orang tersangka yang kini ditahan adalah penjual melamin. Sisanya adalah pengepul susu yang sengaja mencampurkan melamin sebelum menjual susu campuran melamin tadi ke Sanlu.
BEIJING - Orang tua di Tiongkok kian waswas sekaligus berang menyusul skandal susu Tiongkok yang terus meluas. Ternyata, bukan hanya susu bubuk yang
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan