Pencemaran Udara di Marunda Makin Parah, Apa Sebabnya?
jpnn.com, JAKARTA - Biro Kesekretariatan FMRM Muhammad Riza Maulana mengungkapkan pencemaran udara di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, masih saja terjadi.
Padahal, kata dia, pelabuhan Karya Citra Nusantara (KCN) sudah ditutup sejak Juli 2022.
“Justru bagi sebagian warga saat ini malah pencemarannya lebih parah," kata Riza dalam keterangannya, Jumat (16/12).
Dia pun menduga Pelabuhan KCN hanya menjadi korban salah investigasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Sebelumnya, Dinas Llingkungan Hidu DKI Jakarta menutup izin operasional Pelabuhan Terminal Umum KCN atas dugaan pencemaran udara akibat kegiatan bongkar muat batu bara.
Hingga saat ini, warga Rusunawa Marunda masih sering mengeluhkan bahwa saat ini pencemaran debu batu bara makin parah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Asep Kuswanto mengeklaim telah menginvestigasi empat perusahaan yang cerobongnya diduga penyebab pencemaran debu batu bara di Rusunawa Marunda.
Berdasar hasil investigasi, Asep mengklaim kadar emisi cerobong keempat perusahaan tersebut masih di bawah baku mutu.
Pencemaran udara di Marunda masih terjadi meski Pelabuhan KCN ditutup sejak Juli 2022.
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Sustain Sebut Peningkatan Pungutan Batu Bara Bisa Dialokasikan untuk Transisi Energi
- Restitusi Berduit
- Haris Azhar Minta Aktivitas Tambang Batu Bara Perusahaan Ini di Musi Banyuasin Dihentikan
- Keinginan Prabowo Kurangi Penggunaan Batu Bara di 2040 Disambut Baik
- Airlangga Sebut Indonesia Berpotensi jadi Pusat 'Critical Minerals & Renewable Energy'