Pencinta Diving Harus Mengenal Barotrauma, Ini Gejalanya
5. Grade 4 : ruang telinga tengah terisi dengan darah atau transudate dan gendang telinga tampak menonjol keluar.
6. Grade 5 : perdarahan di ruang telinga tengah disertai dengan rupture gendang telinga.
Terapi yang dilakukan untuk menangani kasus barotrauma umumnya bersifat konservatif yakni dengan obat tetes hidung (yang mengandung dekongestan).
Bisa juga menggunakan obat oral ( berupa anti radang, decongestant) bila terjadi peradangan atau jika disertai dengan infeksi perlu ditambahakn antibiotik oral.
Namun, lanjut dr. Mia, bila transudate ataupun darah yang terperangkap hingga beberapa minggu kemudian masih menetap, barulah akan dilakukan prosedur insisi pada gendang telinga untuk membantu proses drainase ( myringotomi).
Pada kasus sang penyelam, tutur Mia, dia mengalami kesulitan untuk melakukan equalization bahkan saat baru mencapai kedalaman 4-5m, tekanan udara belum mencapai 2 atm ketika barotrauma terjadi.
Barotrauma yang diderita si penyelam cukup serius saat itu, masuk kategori Teed 3-4.
Dokter THT yang merawat si penyelam meminta untuk menunda naik pesawat karena berisiko gendang telinganya akan pecah saat pesawat mendarat.
Dokter Umum Maria R. Maharia mengungkapkan gejala barotrauma yang bisa dirasakan saat diving, hiking, maupun saat naik pesawat.
- Begini Cara Prilly Latuconsina Healing, Dari Masak Hingga Free Diving
- DXI 2024 Resmi Dibuka, Kemenparekraf Ingin Kembangkan Olahraga Ekstrem di Indonesia
- Raheem Sterling Diving? Begini Komentar Mantan Pelatih Arsenal
- Pengin Scuba Diving? Diver Pemula Harus Penuhi Syarat Ini
- Casio Luncurkan G-Shock Frogman Pertama Versi Analog, Khusus untuk Penyelam
- Kiat Menjaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran