Pencinta Diving Harus Mengenal Barotrauma, Ini Gejalanya
"Jika Rhinitis alergi anda sedang kambuh atau tidak terkontrol, tidak disarankan untuk menyelam. Salah satu penyebab si penyelam tersebut tidak dapat melakukan equalization padahal baru di kedalaman 4 meter adalah karena dia penderita rhinitis vasomotor. Ini menyebabkan mukosa hidung dan telinganya rawan mengalami kongesti (bengkak) saat terpapar tekanan atau perubahan suhu. Manuver valsava yang dilakukannya tetap tidak bisa membuka tuba dalam kondisi yang demikian," tutur dr. Mia.
2. Menyelam dengan instruktur professional
Pastikan instruktur anda memiliki sertifikat instruktur selam dan mengenal daerah yang akan dikunjungi ( ini sangat penting). Sertifikat selam umumnya dikeluarkan oleh organisasi selam seperti PADI ( USA), POSSI ( Indonesia), ADS (Jepang) dan lainnya. Anda berhak menanyakan ini pada instruktur dan mereka wajib menunjukkannya sebelum mulai. Selain sertifikasi tersebut, anda juga sebaiknya memilih instruktur yang mengenal betul area laut yang akan diselam. Satu area diving saja seperti Pulau Menjangan, anda bisa menjajal 4 spot yang berbeda. Salah satu spot, memiliki karakter arus permukaan laut yang cukup kencang dan bisa menyeret penyelam jauh dari titik penjemputan begitu melakukan ascending. Kondisi seperti ini dapat berkibat fatal jika tidak didampingi dengan instruktur yang terlatih.
3. Pelajari teori dan buku panduan menyelam dengan baik.
Saat anda akan megambil kursus, anda akan diberikan buku manual. Saya menyarankan untuk membacanya hingga selesai sebelum anda mulai menyelam. Ada salah satu tips yang tertulis pada buku itu yang menyarankan untuk sering melakukan equalization sebelum telinga anda terasa tidak nyaman.
Satu hal lain yang tercantum dalam buku tersebut adalah untuk selalu memberitahukan instruktur selam kapan pun anda merasa tidak bisa melakukan equalisa. Inition adalah kondisi go and no go, hentikan scuba diving saat itu dan lakukan protokol ascending. Instruktur atau rekan menyelam anda tidak akan mengetahui kondisi anda bila tidak memberitahukanya pada mereka.
4. Rencanakan kegiatan menyelam bukan pada akhir liburan anda
Saat menyelam, selalu ada resiko terjadi barotrauma ataupun DCS ( Decompression Syndrome). Stephen A. Pulley dalam artikelnya di Emedicine.medscpae.com, menyatakan dua hal ini bisa menimbulkan gejala yang bisa langsung dikenali atau dirasakan oleh penyelam (rapid onset), atau baru muncul belakangan (Delayed Onset).
Dokter Umum Maria R. Maharia mengungkapkan gejala barotrauma yang bisa dirasakan saat diving, hiking, maupun saat naik pesawat.
- Begini Cara Prilly Latuconsina Healing, Dari Masak Hingga Free Diving
- DXI 2024 Resmi Dibuka, Kemenparekraf Ingin Kembangkan Olahraga Ekstrem di Indonesia
- Raheem Sterling Diving? Begini Komentar Mantan Pelatih Arsenal
- Pengin Scuba Diving? Diver Pemula Harus Penuhi Syarat Ini
- Casio Luncurkan G-Shock Frogman Pertama Versi Analog, Khusus untuk Penyelam
- Kiat Menjaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran