Pencinta Hewan Indonesia Harus Merawat Hewan Peliharaan yang Telantar karena COVID-19
Gledis, seekor anjing jenis pitbull berusia empat tahun berada di rumah sendirian selama dua hari tanpa makanan ketika sekelompok sukarelawan menemukannya.
Gledis adalah salah satu di antara banyak hewan peliharaan yang ditinggalkan, ketika pemiliknya dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit atau ditempatkan di ruang isolasi.
"Program AD-19" yang diluncurkan bulan lalu oleh kelompok hak asasi hewan bernama Animal Defenders membantu hewan peliharaan yang telantar sementara pemiliknya terjangkit COVID-19.
Hewan peliharaan yang dijemput mereka biasanya diperiksa sebelum dibawa ke tempat penampungan hewan yang ada.
Program AD-19 dalam sebulan terakhir mencatat 40 ekor anjing dan empat ekor kucing tambahan, di luar setidaknya 160 hewan yang sudah ada di tempat penampungan.
Pendiri Animal Defenders, Doni Herdaru Tona, membuat dan menjual makanan dan pakaian untuk kucing dan anjing sebagai cara untuk menggalang dana perawatan hewan peliharaan yang telantar.
Biaya operasional tempat penampungannya hewannya sekitar Rp120 juta setiap bulan, tanpa ada sumbangan atau pembayaran yang diterima dari pemilik hewan.
Menurut Doni, kekhawatiran tentang penularan virus dari hewan ke manusia juga semakin membuat rumit dan membuat banyak hewan peliharaan terlantar.
Gledis, seekor anjing jenis pitbull berusia empat tahun berada di rumah sendirian selama dua hari tanpa makanan ketika sekelompok sukarelawan menemukannya
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kabar Australia: Pekerja Qantas Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji