Pencocokan Rekap Bengkulu Tegang
Jumat, 01 Mei 2009 – 11:57 WIB
"Ibu jangan seperti itu. Ibu penyelenggara pemilu. Harus cek dulu, jangan asal jawab saja. Kalau seperti itu, berarti Ibu mengobarkan 'permusuhan'. Padahal kami tidak ingin seperti ini. Kalau kami bawa ke MK, kami yakin pasti menang. Tapi bukan itu yang kami inginkan. Kami ingin ini diselesaikan dengan baik. Kami minta Pak Ketua KPU Pusat yang memutuskan ini," balas sang saksi pula segera.
Baca Juga:
Demi menengahi suasana itu, Ketua KPU Hafiz Anshary pun kemudian langsung meminta waktu (skorsing) sekitar lima menit. "Kami akan putuskan. Kita skorsing lima menit," ujar Hafiz.
Sementara, komplain lainnya muncul dari Arif Wibowo, saksi dari PDI Perjuangan. "Sekali lagi, apa yang disampaikan oleh KPUD Bengkulu itu bohong besar. Yang kami permasalahkan, yang di Kabupaten Kaur. Jumlah pemilih terdaftar di DPT 33.211, tapi begitu direkapitulasi provinsi menjadi 85 ribuan. Jadi ada penambahan DPT sebanyak 49 ribuan," ujarnya.
Chairu Azwar dari Golkar menduga, data yang disampaikan KPUD Kaur tidak diklarifikasi oleh KPUD Provinsi Bengkulu. "Saya saksi di kecamatan. Kita semua pegang data mentah dengan lengkap. Siap-siap saja, ini pidana. Data ini saya terima malam itu, dan paginya saya ke sini (Jakarta). Ini kejahatan pemilu, kalau Anda bersitegang," cetusnya pula. (gus/JPNN)
JAKARTA - Pencocokan hasil rekapitulasi suara nasional secara manual untuk Provinsi Bengkulu masih berlangsung alot. Sejumlah saksi mempersoalkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bantu Dongkrak Popularitas Cakada di Pilkada 2024, PKS Banten Terjunkan Ribuan Sukarelawan Digital
- Masyarakat Banten Ingin Maju Bersama Andra-Dimyati
- Merangkul Masyarakat, Elly Lasut Diterima Semua Kalangan untuk Jadi Gubernur Sulut
- Survei Indikator: Elektabilitas Khofifah-Emil 61,2 Persen, Ungguli Paslon Lain di Pilkada Jatim
- Santri & Warga NU Kalteng Deklarasikan Dukungan Agustiar-Edy di Pilgub 2024
- Gus Najmi PKB Prihatin dengan Pembubaran Diskusi di Kemang