Pencontrengan di Dua Kabupaten NTT Mundur
9 April Bertepatan Kamis Putih
Senin, 30 Maret 2009 – 08:08 WIB
Terkait keputusan menyerahkan jadwal pengunduran KPU provinsi, hal tersebut juga merupakan pertimbangan tersendiri. KPU NTT lebih memahami kondisi lapangan yang terjadi. "Mundur atau tidak, KPU siap jika memang keputusannya pemilu lanjutan (pemilu tidak serentak, Red)," jelasnya.
Baca Juga:
Keputusan boleh mundur itu juga disebabkan tidak adanya dukungan dari petugas Kelompok Kerja Pemungutan Suara (KPPS). KPPS sudah menyatakan tidak bisa melaksanakan tugasnya karena ikut larut dalam hari raya itu. Sesuai UU Pemilu, pemilu lanjutan bisa dilakukan ketika ada bencana dan kondisi lain. "Ketiadaan anggota KPPS yang menjalankan tugasnya itu masuk kategori bentuk lain yang disebut undang-undang," kata Putu.
Dia menambahkan, skenario awal atas pengunduran jadwal di dua kabupaten itu adalah mengundurkan pemungutan suara menjadi 13 April 2009. Hal itu disebabkan Kamis Putih berada pada perayaan Pekan Suci yang berlangsung selama sepekan. "Itu skenario awal, keputusannya diserahkan ke KPU setempat," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow menyatakan, pengunduran pelaksanaan pemilu di dua kabupaten di NTT dinilai bisa mengganggu suara dapil di daerah tersebut. Pengunduran di satu kabupaten akan mengganggu dapil karena satu dapil terdiri atas beberapa kabupaten.
JAKARTA - Pemilu legislatif pada 9 April nanti tidak bisa diadakan serentak. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memberi lampu hijau atas rencana pengunduran
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret