Penculik Harus Dihukum Mati

Jaksa Siapkan Pasal yang Pas

Penculik Harus Dihukum Mati
Penculik Harus Dihukum Mati
CLEVELAND - Investigasi terhadap Ariel Castro berlanjut. Satu demi satu fakta mengerikan di balik penculikan yang menggemparkan Amerika Serikat (AS) itu mulai terkuak. Karena banyaknya kekejian yang dia lakukan, tim jaksa penuntut bersiap menjerat pria 52 tahun tersebut dengan pasal yang mengandung hukuman mati.

   

"Hukuman mati akan menjadi hukuman paling tepat bagi mereka yang melakukan serangkaian aksi kejahatan serius seperti ini," tegas Timothy McGinty, salah seorang jaksa penuntut, Kamis waktu setempat (9/5). Selain menculik, menyekap, dan meneror tiga korbannya, Castro pernah memaksa salah seorang korban untuk menggugurkan kandungannya.

   

Dalam kesaksiannya di hadapan polisi, Michelle Knight, salah seorang korban Castro, mengaku lima kali keguguran. Itu disebabkan mantan sopir bus sekolah tersebut menganiaya dia secara fisik dan mental. "Saya dibuat kelaparan selama sekitar dua pekan. Dia juga berkali-kali meninju perut saya ketika saya hamil. Dia sengaja melakukan itu agar saya mengalami keguguran," ungkap perempuan 32 tahun itu.

   

Knight juga mengaku dipaksa menangani kelahiran Jocelyn, putri Amanda Berry. Saat itu, Castro mengancam akan membunuh dia jika bayi yang lahir dari rahim Berry sampai meninggal dunia. "Bayi Berry sempat berhenti bernapas beberapa saat setelah lahir. Saya pun langsung memberikan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut kepada bayi perempuan itu," paparnya kepada polisi.

   

CLEVELAND - Investigasi terhadap Ariel Castro berlanjut. Satu demi satu fakta mengerikan di balik penculikan yang menggemparkan Amerika Serikat (AS)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News