Penculikan 230 Siswi Belum Terungkap
jpnn.com - LAGOS - Masyarakat Nigeria mengungkapkan kekesalan mereka kepada pemerintah. Itu dipicu lemahnya usaha pemerintah untuk menemukan 230 siswi salah satu SMA yang diculik militan Boko Haram dua pekan lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Boko Haram menculik 230 siswi pada tengah malam di salah satu SMA di Chibok, Negara Bagian Borno, utara Nigeria. Menggunakan senjata api, para militan memaksa siswi-siswi yang sedang tidur untuk mengikuti mereka.
Berdasar keterangan resmi pemerintah, 200 siswi hilang. Namun, orang tua dan sekolah memiliki angka yang berbeda.
Sayang, usaha pemerintah untuk menyelamatkan para siswi yang diculik itu, bagi masyarakat, tidak bergaung. Ratusan orang kemarin menghelat aksi demonstrasi dan meminta kesungguhan pemerintah.
"Kembalikan anak-anak perempuan kami. Selamatkan mereka," teriak demonstran yang menghelat aksi di Lagos.
Salah seorang warga memaparkan, tidak lama setelah drama penculikan, warga Chibok mengejar mereka sampai masuk hutan untuk mencari jejak penculik. Sayang, sembilan jam pencarian tidak membuahkan hasil.
"Kami tidak menemukan penculik atau tentara yang seharusnya melakukan pencarian," ujar Enoch Mark yang anak perempuan dan dua keponakannya menjadi korban penculikan tersebut.
Komisioner pendidikan Negara Bagian Borno Musa Inuwa Kubo mengatakan, pemerintah dan militer melakukan yang terbaik untuk memastikan keselamatan korban. "Kasus ini harus diselesaikan dengan baik. Tidak boleh terburu-buru. Penculik adalah militan kejam bersenjata lengkap," katanya. (CNN/c6/tia)
LAGOS - Masyarakat Nigeria mengungkapkan kekesalan mereka kepada pemerintah. Itu dipicu lemahnya usaha pemerintah untuk menemukan 230 siswi salah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan