Pencurian Batubara di Sungai Mahakam Kerap Dibiarkan

Pencurian Batubara di Sungai Mahakam Kerap Dibiarkan
Batu bara. Ilustrasi

jpnn.com, SAMARINDA - Kasus pencurian batubara yang sedang diangkut kapal tongkang di sepanjang Perairan Sungai Mahakam, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sudah sering terungkap, sayangnya hingga kini belum ada tindakan nyata dari aparat untuk mencegahnya.

Padahal pencurian terhadap muatan kapal jenis batubara tersebut sangat merugikan pemilik barang maupun pengusaha  angkutan laut. Sebab, muatan kargo menjadi berkurang.

Bahkan, setiap kapal yang lewat di sepanjang perairan Sungai Mahakam, selalu saja ada kapal-kapal kecil yang merapat di belakang maupun samping kapal tongkang untuk mengambil muatan batubara.

"Kapal-kapal kecil tersebut kerap melintas melewati pangkalan tempat aparat Polisi dan TNI AL berjaga," tutur Dani salah satu warga.

Bagi masyarakat sekitar sungai Mahakam, menurut Dani, pemandangan yang terjadi di sepanjang Perairan Sungai Mahakam sudah sangat lumrah.

“Katanya sih mereka ngumpulin batubara sisa bongkaran,” kata Dani.

Tidak hanya terhadap tongkang yang tidak bermuatan, terhadap kapal-kapal yang bermuatan batu bara juga sering terjadi pencurian. Umumnya pencurian tersebut dilakukan bara saat tongkang sedang melakukan bongkar di muara sungai Mahakam.  Akibat pencurian itu, muatan kadang berkurang hingga 100 ton.

Direktur National Maritime Indonesia (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan, persoalan pencurian muatan kapal, khususnya komoditas batubara  di sepanjang Sungai Mahakam itu belum signifikan dampaknya terhadap kepentingan nasional, meskipun akibatnya cukup besar bagi pemilik barang.

Setiap kapal yang lewat di sepanjang perairan Sungai Mahakam, selalu saja ada kapal-kapal kecil yang merapat di belakang maupun samping kapal tongkang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News