Pencurian Data Perusahaan Marak
KPPU Ikut Dicatut
Selasa, 27 Januari 2009 – 00:52 WIB
JAKARTA – Ketatnya persaingan bisnis membuat banyak perusahan kehilangan etika. Berbagai cara ditempuh untuk memperoleh data penting perusahaan pesaing. Salah satunya, mengatasnamakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk memperoleh informasi. Data seperti itu, menurut Junaidi, menjadi penting untuk dimiliki sebuah perusahaan yang juga ingin mengikuti tender tertentu. Sebab dengan begitu, mereka dapat mengukur kemampuan lawan. Caranya dengan menaikkan kualifikasi penawaran sedikit diatas lawan. “Biasanya mereka berusaha mencuri data pada waktu persiapan tender. Harapannya mereka bisa menang atas pelaku usaha lain dalam proses tender tersebut,” tuturnya.
“Fenomena di tahun 2009 ini kasus-kasus seperti itu semakin kencang. Mungkin ini buntut persaingan yang semakin ketat, ujar Direktur Komunikasi KPPU, A. Junaidi kemarin. Menurut dia, berbagai laporan telah diterima KPPU dari beberapa perusahaan besar, terkait permintaan informasi tertentu mengatasnamakan KPPU. Padahal surat-surat palsu yang mirip surat resmi KPPU itu, dikirim pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Di awal tahun ini saja, telah ada dua surat yang ditujukan kepada Kepala Bagian Logistik PT. Industri Kereta Api Indonesia (INKA) Madiun, pada tanggal 14 Januari lalu dan kepada PT Dahana (Persero) pada tanggal 16 Januari 2009. Dalam surat tersebut mereka meminta daftar rekanan perusahan yang biasa mengikuti tender. “Nampaknya mereka ingin mengetahui siapa saja dan seberapa besar kemampuan kompetitor yang ikut tender,” tukasnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Ketatnya persaingan bisnis membuat banyak perusahan kehilangan etika. Berbagai cara ditempuh untuk memperoleh data penting perusahaan
BERITA TERKAIT
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik
- TTArtisan Meluncurkan 3 Lensa untuk Kamera Mirrorless, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri